Ditengah-tengah booming K-Pop
yang melanda Indonesia belakangan ini, ada sebuah angin segar bagi para
pecinta J-Pop di tanah air, yaitu dengan pengumuman akan dibentuknya
JKT48. Kabar mengenai JKT48 ini sempat membuat heboh komunitas pecinta
Jepang, pasalnya banyak yang mengira kalau JKT48 adalah grup idol lokal
yang meniru atau copy cat dari AKB48. Sejumlah forum, blog,
hingga situs jejaring sosial mulai menggunjingkan berita tersebut hingga
akhirnya Facebook resmi JKT48 mengklarifikasikan bahwa JKT48 adalah sister group resmi
dari AKB48, yang diperkuat dengan diluncurkannya website resmi JKT48,
serta pemberitaan di berbagai media di Jepang. Proyek JKT48 ini
dilaksanakan oleh Dentsu Media Group Indonesia dan MNC Group, dengan pengawasan dari produser Yasushi Akimoto.
Audisi JKT48
diumumkan pertama kali pada minggu keempat bulan Agustus. Peserta yang
mendaftar ternyata sangat banyak, yaitu sekitar 1.200 peserta yang
berasal dari berbagai kota di Indonesia. Dalam waktu yang cukup singkat,
yaitu kurang dari sebulan, akhirnya dipilih 51 finalis yang kemudian
dilatih menyanyi dan menari selama satu bulan.
Usai menjalani masa training yang
ketat, kelima puluh satu finalis tersebut saling bersaing dalam audisi
final yang dihadiri langsung oleh produser Akimoto dan tim AKS pada
tanggal 2 November 2011 lalu di hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Proses audisi final JKT48 dimulai sejak pagi hingga sore hari dihadiri oleh sejumlah pers dari Indonesia dan Jepang. Audisi terbagi menjadi 2 sesi, yaitu audisi tari dan audisi menyanyi sekaligus wawancara dengan para juri yang terdiri dari produser Akimoto dan tim AKS, yaitu perwakilan dari Dentsu Inc dan Dentsu Media Group Indonesia. Proses audisi berjalan lancar, dan hampir semua peserta bisa menampilkan penampilan terbaiknya walaupun tampak dari raut wajah mereka begitu tegang. Pada saat audisi menyanyi, hampir sebagian besar finalis membawakan lagu Heavy Rotation dari AKB48, baik dalam lirik asli bahasa Jepang, maupun lirik berbahasa Indonesia yang memang khusus diciptakan untuk kelak dinyanyikan JKT48. Ada pula finalis yang membawakan lagu Aitakatta dari AKB48 dan Rolling Days dari YUI. Sedangkan finalis lainnya membawakan lagu Indonesia dan lagu Barat.“Konten AKB48 sangat fleksibel dan bisa diwujudkan secara global di seluruh dunia. Dilihat dari sisi komersial pun bisa berlangsung lama. Dan yang lebih penting, lewat proyek JKT48 ini diharapkan bisa terjadi pertukaran budaya Jepang dan Indonesia. Kami bertiga akan berusaha membuat JKT48 ini sukses.” komentar Bpk. Reino.
Sesi tanya
jawab dilakukan langsung oleh produser Akimoto dan tim AKS, dengan
pertanyaan seputar sejauh mana para finalis JKT48 mengenal negara Jepang
dan AKB48. Tidak banyak finalis yang tahu persis apa itu AKB48,
beberapa diantara mereka baru mengenal dan mencari tahu tentang AKB48
setelah mengikuti audisi JKT48. Namun diantaranya ada juga yang sudah
menjadi fans AKB48 sejak lama, bahkan finalis yang bernama Ghaida Farisya sanggup mencairkan suasana tegang di ruang audisi saat ia dengan cerianya berujar suka anime/manga dan
ingin ke Akihabara membeli barang-barang anime, yang kontan disambut
tawa oleh para juri maupun pers yang hadir. Ada pula finalis bernama Rena Nozawa yang merupakan orang Jepang yang tinggal di Indonesia.
Proses
audisi berakhir pada pukul 3 sore, dan selama hampir dua jam, produser
Akimoto dan para juri berembuk untuk menentukan siapa finalis yang akan
lolos menjadi member JKT48. Proses pemilihan tersebut berlangsung
tertutup untuk pers. Saat itu para wartawan hanya bisa menunggu di luar
ruangan hingga akhirnya para finalis keluar ruangan satu persatu. Para
pers ikut terbawa suasana ketika melihat sebagian finalis keluar dengan
mata berkaca-kaca, bahkan ada yang menangis terisak-isak karena tidak
percaya gagal lolos audisi final. Sementara di belakang mereka, tampak
finalis terpilih berkumpul bersama dan berbagi cerita dengan wajah yang
gembira.
Konferensi
pers digelar tak lama setelah tim AKS menentukan 28 finalis yang lolos
menjadi member JKT48. Sebelum diumumkan siapa saja member yang terpilih,
sempat dilakukan sesi pidato dan tanya jawab antara pers dengan Yasushi
Akimoto selaku founder dan produser AKB48, Bpk. HarrisThajeb dari Dentsu Media Group Indonesia, serta ReinoBarack dari MNC Group yang dipandu oleh Rosiana Silalahiyang namanya dikenal sebagai pembawa acara berita, presenter dan jurnalis.
Produser
Akimoto sempat bercerita sedikit mengenai konsep dan sejarah
terbentuknya AKB48. Ia pun mengaku baru pertama kali datang ke Indonesia
dan merasa senang bisa membentuk sister group pertama di luar Jepang. Indonesia ditunjuk sebagai negara pertama sister group AKB48 karena selain kesiapan dari pihak Indonesia, ia juga mendengar laporan dari leader AKB48,
Takamina, yang sempat datang ke Jakarta beberapa waktu lalu, bahwa fans
AKB48 di Indonesia sangat hebat dan mendesaknya untuk segera membentuk
JKT48. “Walau ada perbedaan budaya dan bahasa, saya yakin bisa
menyukseskan JKT48. Dengan adanya bencana gempa dan tsunami beberapa
waktu lalu di Jepang, saya harap JKT48 bisa memberikan senyumnya pada
masyarakat Jepang. Walaupun di Jepang ada bencana, saya bisa melebarkan
senyum melalui JKT48 kepada dunia.” komentar produser Akimoto yang yakin akan keberhasilan proyek JKT48 ini.
Saat ditanya bagaimana caranya berkompetisi dengan adanya booming Korea di Indonesia, ia kembali menjelaskan bahwa sama halnya dengan AKB48, JKT48 dan K-Pop idol itu berbeda dilihat dari segi proses. Menurutnya, K-Pop idol ditempa dan dilatih hingga bisa menjadi seorang idol barulah
diorbitkan menjadi seorang penyanyi, sedangkan JKT48 yang awalnya tidak
bisa apa-apa dipilih untuk debut dahulu, baru dilatih dan ditempa keras
hingga bisa menjadi seorang idol. Jadi, para fans bisa melihat proses para memberJKT48 dari nol hingga menjadi seorang penyanyi dan penari yang sukses.
“AKB48
selalu berubah-ubah dan berevolusi, demikian juga JKT48 nanti. Pada
awalnya JKT48 akan dibuat sama seperti AKB48, namun setelah itu mungkin
saja bisa berkembang sesuai dengan style Indonesia. Saya belum bisa
memastikannya sekarang.” jelas produser Akimoto pada pers ketika
ditanya mengenai hal yang akan diterapkan pada JKT48 supaya bisa
diterima oleh masyarakat Indonesia.
Bpk. Harris
Thajeb sendiri berujar bahwa proyek JKT48 ini didukung oleh Dentsu Media
Group Indonesia karena ia melihat potensi musik yang universal dan bisa
diterima dengan baik khususnya oleh kawula muda. Mengenai pilihan kota
Jakarta sebagai basis JKT48, dikarenakan Jakarta adalah ibukota
Indonesia, selain itu juga basis Dentsu berada di kota Jakarta.
Ia kembali menekankan konsep JKT48 yang telah dijelaskan oleh produser Akimoto, yaitu idol yang
“membumi” yang bisa disapa dan dekat dengan para fansnya. Ia berharap
para member JKT48 kelak bisa mencari jati diri dengan melihat potensi
diri sendiri dan bertambah percaya diri. “Bukan hanya sekedar wajah cantik dan bisa menari, tapi juga character building, bisa membangun karakter dalam dirinya sendiri.” ujarnya.
JKT48
dijadwalkan akan melakukan debut pertamanya bulan Desember 2011. Semoga
saja JKT48 bisa membawa angin segar bagi dunia entertain di Indonesia
dengan mewujudkan konsep idola yang “membumi”, dan tentunya lewat JKT48
negara kita bisa dikenal oleh fans AKB48 tidak saja di Jepang tapi juga
di seluruh dunia.
Untuk mengetahui lebih banyak mengetahui JKT48 dan data membernya, kunjungi saja official websitenya di www.jkt48.com
0 komentar:
Posting Komentar