Rabu, 26 Desember 2012

Kenangan


saat kaki telah melepuh, jalan dimataku serasa patah ..
hingga nafasku tak lagi berjiwa , kala udara kepedihan mengisi
paruku tanpa lelah .

kapan detik nafasku ini berhenti menghela , kapan getir ini lelah mencambuk ku ,
padahal aku telah tak berdaya lagi ,bahkan airmata pun tak lagi kupunya

mungkin sudah saatnya aku berhenti, untuk menjejalimu dengan
... segala rasa yang kurasa , agar ketenangan dan kebahagiaan ,
dapat kau rasakan tanpa ada lagi aku yang selalu mengusik .

hingga biarlah aku dalam sudut ruang yang hening ,
bernafas dengan hayalan , dan menghibur diri dalam sebuah mimpi .

meskipun aku tahu, jika tanpamu detak kebahagiaanku tak akan lagi berdenyut,
namun biarlah , sebab hatimu telah kau beri padanya ,
Cinta telah kau serahkan untuknya
dan tak ada lagi aku..
Untukku..

dan hari ini , maafkanlah rasaku ...
yang telah menghadirkan resah pada tiap hela nafasmu ...

letak kan saja hatiku di bawah kakimu
atau lemparkan saja
tidak apa apa jika terserak
biarlah aku yang akan memungutinya
dengan perih
dengan air mataku yang tercecer

lalu pergilah sayang
jangan katakan apa apa
tentang aku dan kamu ...